Selasa, 27 Maret 2018

mudah mengingat model atom

Perkembangan Teori Atom

Assalamualaikum

Pada awal mempelajari kimia kita harus mengetahui proses atau sejarah penemuan atom, dari awal hingga sekarang. pada awal sejarahnya ATOM dikenalkan oleh  Dalton, yang berarti (A: tidak, TOMos: dipotong-potong). konsep ini diganti dengan penemuan elektron oleh J.J. Thomson 1897 dengan tabung sinar tabung katoda.

Kemudian ditambah dengan penemuan inti yang mengandung muatan positif (positron) oleh Rutherford dan netral (neutron) oleh Chadwick
Model atom terus berkembang hingga tahun 1913 Niels Bohr menyempurnakan teori Rutherford dengan memakai teori Kuantum Plank dan Einsten Metode ini memiliki kelemahan bahwa posisi elektron tidak dapat diketahui posisinya secara pasti. Pada tahun 1924 Louis de Brouglie melahirkan teori atom modern yang dikenal dengan teori Mekanikal Kuantum



Hingga awal abad 21 para peneliti menemukan partikel penyusun inti atom. partikel ini disebut Quark, partikel ini sangat kecil sekali, jika teman-teman ingin tahu, bayangkan saja quark itu ban mobil dan orbital nya lintasan bulan, jadi ternyata sangat kecil ukurannya. Insya Allah kita bahas secara lebih detil tentang Quark.
Gambar diatas merupakan cara mudah menghafal dan memahami secara ringkas dan efektif. mungkin sangat banyak penjelasan tentang teori atom, saya berusaha mencoba lebih simple dalam mengingat dan memahami suatu materi.



http://magic-chemistry.blogspot.co.id/2011/07/assalamualaikum-pada-awal-mempelajari.html

12 Kegunaan Umum Karbon & 6 Manfaatnya pada Tubuh Manusia

karbon hitam

Karbon (C) adalah unsur keenam paling berlimpah di alam semesta. Unsur ini diketahui memiliki berbagai kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Karbon terdapat dalam grup 14 dari tabel periodik dan memiliki nomor atom 6. Penggunaan karbon, yang merupakan elemen non-logam, dapat dipahami lebih baik setelah mengetahui sifat-sifatnya.
Karbon adalah salah satu unsur paling stabil dengan sumber utama dunia berasal dari batubara. Ada 3 alotrop karbon yang ditemukan secara alami yaitu grafit, berlian, dan karbon amorf. Unsur ini diketahui mampu berikatan dengan hampir semua unsur lain untuk membentuk berbagai senyawa yang berguna. Senyawa karbon yang paling sering ditemukan adalah karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2).

Penggunaan Umum

Dalam bentuk unsurnya, karbon mungkin memiliki kegunaan yang terbatas. Tapi unsur ini memiliki banyak kegunaan setelah berikatan dengan unsur lain dan membentuk berbagai senyawa.
Berikut adalah beberapa kegunaannya:
  1. Digunakan sebagai unsur dekoratif dalam barang-barang perhiasan.
  2. Bahan bakar fosil seperti gas metana, minyak mentah, bensin, dan diesel mengandung persentase tinggi karbon. Bahkan gas memasak yang kita gunakan adalah hidrokarbon.
  3. Karbon digunakan sebagai dasar pelarut untuk tinta yang digunakan dalam printer inkjet.
  4. Unsur ini digunakan dalam industri otomotif sebagai pigmen hitam.
  5. Plastik merupakan polimer karbon.
  6. Karbon aktif sering digunakan sebagai agen pemutih atau penyerap gas yang banyak digunakan dalam sistem filtrasi.
  7. Karbon (dalam bentuk karbon dioksida) juga digunakan dalam minuman bersoda, alat pemadam kebakaran, dan bahan pembuat es kering.
  8. Barang sehari-hari seperti parfum, semir sepatu, dan kertas karbon menggunakan karbon.
  9. Dalam metalurgi, karbon monoksida digunakan sebagai agen pereduksi untuk memperoleh unsur dan senyawa lainnya.
  10. Karbon dalam bentuk ‘freon’ digunakan dalam alat dan sistem pendingin.
  11. Banyak pemotong logam dan alat-alat tahan panas diproduksi dari karbon.
  12. Salah satu bahan yang paling berlimpah yaitu plastik, dihasilkan dari polimer karbon sintetis.

Manfaat dalam Tubuh Manusia

Berikut peran karbon dalam tubuh manusia:
  1. Karbon bertindak sebagai makronutrien bagi tubuh dalam bentuk karbohidrat. Untuk diketahui, setiap bagian tubuh manusia terdiri dan memerlukan sejumlah besar unsur ini.
  2. Karbon berperan utama dalam banyak proses kehidupan yang kompleks dan penting. Karbon dalam tubuh berikatan dengan banyak atom lain sehingga membuat tubuh berfungsi dengan baik serta membantu pertumbuhan. Sekitar 18% tubuh manusia terdiri dari karbon.
  3. Unsur ini merupakan dasar dari protein, lemak, dan asam nukleat dalam tubuh manusia. Ini berarti karbon memainkan peran penting dalam fisiologi tubuh manusia.
  4. Karbon dioksida yang kita keluarkan pada saat respirasi mengandung karbon. Kadar tidak normal karbon dioksida dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga tingkat normal karbon dioksida dalam tubuh.
  5. Semua kegiatan metabolisme yang berlangsung dalam tubuh melibatkan karbon sebagai komponen dasar. Sebagai contoh, hormon dan enzim mengandung karbon.
  6. Arang aktif digunakan dalam pengobatan untuk menyerap berbagai racun atau gas yang diproduksi dalam tubuh manusia.
Sumber:

my sumber: 
https://dwiveliaaftikasari.wordpress.com/2017/03/26/12-kegunaan-umum-karbon-6-manfaatnya-pada-tubuh-manusia/

TABEL PERIODIK


Sistem Periodik Unsur

        Sistem periodik unsur adalah susunan unsur-unsur berdasarkan urutan nomor atom dan kemiripan sifat unsur-unsur tersebut. Disebut “periodik”, sebagaimana terdapat pola kemiripan sifat unsur dalam susunan tersebut. Sistem periodik unsur (tabel periodik) modern yang saat ini digunakan didasarkan pada tabel yang dipublikasikan oleh Dmitri Mendeleev pada tahun 1869.
tabel periodikTabel Periodik Unsur Modern
(Sumber: Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change (5thedition). New York: McGraw Hill)
Format tabel periodik:
  1. Masing-masing unsur terdapat dalam satu kotak yang berisi nomor atom, lambang unsur, dan nomor massa. Kotak-kotak tersebut berurut dari kiri ke kanan berdasarkan kenaikan nomor atom.
  2. Kotak-kotak tersebut tersusun membentuk barisan horizontal (periode) dan barisan vertikal (golongan). Setiap periode diberi nomor dari 1 hingga 7. Setiap golongan diberi nomor dari 1 hingga 8 dengan huruf A atau B. Pada sistem IUPAC baru, setiap golongan diberi nomor dari 1 hingga 18 tanpa huruf A atau B. Unsur-unsur dalam satu golongan yang sama pada tabel periodik akan memiliki kemiripan sifat.
  3. Unsur-unsur golongan 1A−8A (golongan 1−2, 13−18) merupakan unsur golongan utama. Unsur-unsur golongan 1B−8B (golongan 3−12) merupakan unsur logam transisi. Dua deret unsur di bagian bawah, yakni lanthanida dan aktinida, disebut unsur logam transisi dalam.

Sifat-sifat pada sistem periodik unsur:

Sifat logam

        Berdasarkan sifat, unsur-unsur dapat dikelompokkan menjadi logam, nonlogam, dan metalloid. Unsur-unsur logam memiliki sifat-sifat: konduktor panas dan listrik yang baik, dapat ditempa dan ductile, titik leleh relatif tinggi, cenderung melepaskan elektron kepada unsur nonologam. Unsur-unsur nonlogam memiliki sifat-sifat: nonkonduktor panas dan listrik, tidak dapat ditempa dan rapuh/getas, kebanyakan berwujud gas pada temperatur kamar, cenderung menerima elektron dari unsur logam. Unsur-unsur metalloid memiliki sifat-sifat seperti logam dan juga nonlogam. Sifat logam semakin berkurang dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas sistem periodik unsur, kecuali hidrogen. Unsur-unsur metalloid berada pada “tangga” yang membatasi unsur-unsur logam dan nonlogam.

Jari-jari atom

        Jari-jari atom adalah setengah dari jarak antara dua inti dari dua atom logam yang sejajar atau dalam sebuah molekul diatomik. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, jari-jari atom cenderung semakin besar, sebagaimana pertambahan kulit elektron. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom cenderung semakin kecil, sebagaimana pertambahan muatan inti efektif.

Energi ionisasi

        Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan oleh sebuah atom atau ion dalam fase gas untuk melepaskan sebuah elektronnya. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi pertama cenderung semakin kecil, sebagaimana jarak dari inti ke elektron terluar bertambah sehingga tarikan elektron terluar oleh inti berkurang. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi pertama cenderung semakin besar, sebagaimana pertambahan muatan inti efektif sehingga tarikan oleh inti bertambah.
sifat sifat sistem periodik unsurRingkasan sifat-sifat sistem periodik unsur: jari-jari atom, energi ionisasi, dan sifat logam
(Sumber: Petrucci, Ralph H. et al. 2011. General Chemistry: Principles and Modern Applications (10thedition). Toronto: Pearson Canada Inc.)

Jari-jari ion

        Jari-jari ion adalah jari-jari dari kation atau anion yang dihitung berdasarkan jarak antara dua inti kation dan anion dalam kristal ionik. Kation (ion bermuatan positif) terbentuk dari pelepasan elektron dari kulit terluar atom netral sehingga tolakan antar elektron berkurang, tarikan elektron oleh inti lebih kuat, dan jari-jari dari kation lebih kecil dari atom netralnya. Anion (ion bermuatan negatif) terbentuk dari penangkapan elektron pada atom netral sehingga tolakan antar elektron bertambah dan jari-jari dari anion lebih besar dari atom netralnya. Dalam satu golongan pada sistem periodik unsur, dari atas ke bawah, jari-jari ion bermuatan sama cenderung semakin besar, sebagaimana pertambahan kulit elektron. Dalam periode, pada deretan ion isoelektronik (spesi-spesi dengan jumlah elektron sama dan konfigurasi elektron sama, seperti O2-, F, Na+, Mg2+, dan Al3+dengan 10 elektron), semakin besar muatan kation maka semakin kecil jari-jari ion, namun semakin besar muatan anion maka semakin besar jari-jari ion.
sistem periodik unsur atomJari-jari atom dan ion beberapa unsur dalam satuan pm
(Sumber: Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change (5thedition). New York: McGraw Hill)

Afinitas elektron

        Afinitas elektron adalah kuantitas perubahan energi ketika sebuah atom atau ion dalam fase gas menerima sebuah elektron. Jika kuantitas perubahan energi bertanda positif, terjadi penyerapan energi, sedangkan jika bertanda negatif, terjadi pelepasan energi. Semakin negatif nilai afinitas elektron, semakin besar kecenderungan atom atau ion menerima elektron (afinitas terhadap elektron semakin besar). Dalam satu golongan pada tabel periodik unsur, dari atas ke bawah, afinitas elektron cenderung semakin kecil, dengan banyak pengecualian. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, sampai golongan 7A, afinitas elektron cenderung semakin besar, dengan banyak pengecualian.
afinitas elektronNilai afinitas elektron unsur-unsur golongan utama dalam satuan kJ/mol
(Sumber: Gilbert, Thomas N. et al. 2012. Chemistry: The Science in Context (3rd edition). New York: W. W. Norton & Company, Inc.)

Elektronegativitas

        Elektronegativitas adalah ukuran kemampuan suatu atom dalam sebuah molekul (keadaan berikatan) untuk menarik elektron kepadanya. Semakin besar elektronegativitas, semakin mudah atom tersebut menarik elektron kepadanya sendiri. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, elektronegativitas cenderung semakin kecil. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, elektronegativitas cenderung semakin besar.
elektronegativitas sistem periodik unsurElektronegativitas dari unsur-unsur dalam skala Linus Pauling
(Sumber: Petrucci, Ralph H. et al. 2011. General Chemistry: Principles and Modern Applications (10thedition). Toronto: Pearson Canada Inc.)


https://dwiveliaaftikasari.wordpress.com/tabel-periodik/

SENYAWA POLAR DAN NONPOLAR

PENGERTIAN SENYAWA POLAR  DAN NON POLAR
Gambar
Senyawa polar adalah Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda.
Gambar
Senyawa non polar : Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan mempunyai nilai elektronegatifitas yang sama/hampir sama.
CIRI -CIRI SENYAWA POLAR :
  • Dapat larut dalam air dan pelarut lain
  • Memiliki kutub + dan kutub -, akibattidak meratanya distribusi elektron
– memiliki pasangan elektron bebas ( bila bentuk molekul diketahui ) atau memiliki perbedaan keelektronegatifan.
CONTOH : alkohol, HCl, PCl3, H2O, N2O5.
GAMBAR SENYAWA POLAR
Gambar
CIRI – CIRI SENYAWA NON POLAR :
  • tidak larut dalam air dan pelarut polar lain
  • tidak memiliki kutub + dan kutub – , akibat meratanya distribusi elektron
– tidak memiliki pasangan elektron bebas ( bila bentuk molekul diketahui ) atau keelektronegatifannya sama.
CONTOH : Cl2, PCl5, H2, N2.
GAMBAR SENYAWA NON POLAR :
Gambar
UKURAN KUANTITATIF TITIK DIDIH SENYAWA KONVALEN ( POLAR DAN NON POLAR )
* Senyawa polar lebih tinggi titik didihnya dari pada senyawa non polar
  • urutan titik didih, ikatan hidrogen > dipol-pol > non polar-non polal atau ikatan hidrogen  > Van der Waals > gaya london
  • bila sama-sama polar/non polar, yang Mr besar titik didihnya lebih besar .
untuk senyawakarbon Mr sama, rantai C memanjang titik didih > rantai bercabang ( bulat )
PERBEDAAN SENYAWA POLAR DAN NON POLAR
SENYAWA POLAR
  • dapat larut dalam air
  • memiliki pasangan elekton bebas ( bentuk tidak simetris)
  • berakhir ganjil , kecuali BX3 dan PX5
CTH : NH3, PCl3, H2O, HCl, HBr,
SENYAWA NON POLAR
  • tidak dapat larut dalam air
  • tidak memiliki pasangan elektron bebas (bentuk simetris )
  • berakhir genap
CTH : F2, BR2, O2, H2
SUMBER : SMARTSAINS.BLOGSPOT.COM
Mengetahui kepolaran beberapa senyawa
 Alat dan Bahan      :  1. Gelas kimia 100 ml ( 3 buah )
                                  2. Sendok teh
                                  3. Gelas ukur 10 ml ( 1 buah )
                                  4. Pengaduk kaca ( 3 buah )
  •     Margarin :
    1. Masukkan 100 ml aquades ke dalam gelas
    2. Masukkan satu sendok teh margarin ke dalam gelas, aduk secara konstan kemudian tunggu/diamkan beberapa saat
    3.  Amati hasil reaksi. Apakah ada endapan atau tidak ? Jika tidak terbentuk endapan berarti bahan tersebut bersifat polar. Jika terbentuk endapan maka bahan tersebut bersifat nonpolar.
  •    Minyak tanah :
    1.  Masukkan 100 ml aquades ke dalam gelas
    2. Masukkan 5 ml minyak tanah ke dalam gelas, aduk secara konstan kemudian tunggu/diamkan beberapa saat
    3.  Amati hasil reaksi. Apakah ada endapan atau tidak ? Jika tidak terbentuk endapan berarti bahan tersebut bersifat polar. Jika terbentuk endapan maka bahan tersebut bersifat nonpolar.
  •    Detergen :
    1. Masukkan 100 ml aquades ke dalam gelas
    2. Masukkan satu sendok teh detergen ke dalam gelas, aduk secara konstan kemudian tunggu/diamkan beberapa saat
    3.  Amati hasil reaksi. Apakah ada endapan atau tidak ? Jika tidak terbentuk endapan berarti bahan tersebut bersifat polar. Jika terbentuk endapan maka bahan tersebut bersifat nonpolar.
  •   Minyak goreng :
    1.  Masukkan 100 ml aquades ke dalam gelas
    2. Masukkan 5 ml minyak goreng ke dalam gelas, aduk secara konstan kemudian tunggu/diamkan beberapa saat
    3.  Amati hasil reaksi. Apakah ada endapan atau tidak ? Jika tidak terbentuk endapan berarti bahan tersebut bersifat polar. Jika terbentuk endapan maka bahan tersebut bersifat nonpolar.
ANALISIS :
1. Margarin ( CH2COOR )               R= rantai alkali
a. Larut tanpa pengadukan : Tidak.
      b. Larut dengan pengadukan : Tidak.
Hal ini disebabkan karena unsur (Karbon), (Oksigen) dan (Hidrogen) tidak tertarik oleh unsur (Hidrogen) dan (Oksigen) yang ada pada air. Itu terjadi karena beberapa unsur itu mempunyai nilai keelektronegatifan yang sama besar dan beberapa dari unsur itu cenderung tidak berikatan satu sama lain dan tidak membentuk suatu senyawa.
c. Warna Larutan : Bening
Hal ini disebabkan karena unsur yang tidak tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung tidak membentuk suatu senyawa baru . Sehingga warna air tetap saja bening, karena tidak ada larutan yang terbentuk.
d. Keterangan : Endapan di atas (tanpa/dengan pengadukan)
Ketika unsur tidak tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen sehingga cenderung tidak membentuk suatu senyawa . Hal ini menyebabkan margarin yang masa jenisnya lebih kecil dari pada air mengendap di atas air.
2. Minyak Tanah (C9H16)
a. Larut tanpa pengadukan : Tidak.
b. Larut dengan pengadukan : Tidak.
Hal ini disebabkan karena unsur (Hidrogen), dan (Karbon) tidak tertarik oleh unsur (Hidrogen) dan (Oksigen) yang ada pada air. Itu terjadi karena beberapa unsur itu mempunyai nilai keelektronegatifan yang sama besar dan beberapa dari unsur itu cenderung tidak berikatan satu sama lain dan tidak membentuk suatu senyawa.
c. Warna Larutan : Bening
Hal ini disebabkan karena unsur Karbon dan Hidrogen yang tidak tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung tidak membentuk suatu senyawa baru . Sehingga warna air tetap saja bening, karena tidak ada larutan yang terbentuk.
d. Keterangan : Endapan di atas (tanpa/dengan pengadukan)
Ketika unsur Karbon dan Hidrogen tidak tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen sehingga cenderung tidak membentuk suatu senyawa . Hal ini menyebabkan minyak tanah yang masa jenisnya lebih kecil dari pada air mengendap di atas air.
3. Detergen (C6H5NaSO3)
a. Larut tanpa pengadukan : Ya .
b. Larut dengan pengadukan : Ya
Hal ini disebabkan karena unsur (Hidrogen), (Oksigen), (Natrium), (Karbon), dan (Sulfur) tertarik oleh unsur (Hidrogen) dan (Oksigen) yang ada pada air. Hal ini dikarenakan beberapa unsur itu mempunyai nilai keelektronegatifan yang berbeda dan beberapa dari unsur itu cenderung berikatan satu sama lain dan membentuk suatu senyawa yaitu larutan detergen .
c. Waktu tanpa pengadukan  : 3 menit 2 detik
d. Waktu dengan pengadukan : 1 menit 8 detik
Perbedaan waktu pelarutan ini disebabkan karena unsur Karbon, Hidrogen, Natrium, Oksigen, dan Sulfur yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen yang cenderung membentuk suatu senyawa dapat dipengaruhi pelarutannya dengan cara diaduk. Hal inilah yang menyebabkan waktu pelarutan dengan diaduk lebih cepat dari pada waktu pelarutan tanpa pengadukan.
e. Warna Larutan : Putih keuh
Hal ini disebabkan karena unsur Karbon, Hidrogen, Natrium, Oksigen dan Sulfur yang tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung membentuk suatu senyawa baru . Senyawa itu disebut dengan larutan detergen yang berwarna putih keruh.
4. Minyak Goreng ( C14H24 )
a. Larut tanpa pengadukan : Tidak.
b. Larut dengan pengadukan : Tidak.
Hal ini disebabkan karena unsur (Karbon), dan (Oksigen) tidak tertarik oleh unsur (Hidrogen) dan (Oksigen) yang ada pada air. Itu terjadi karena beberapa unsur itu mempunyai nilai keelektronegatifan yang sama besar dan beberapa dari unsur itu cenderung tidak berikatan satu sama lain dan tidak membentuk suatu senyawa.
c. Warna Larutan : Bening
Hal ini disebabkan karena unsur Karbon dan Hidrogen yang tidak tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung tidak membentuk suatu senyawa baru . Sehingga warna air tetap saja bening, karena tidak ada larutan yang terbentuk.
d. Keterangan : Endapan di atas (tanpa/dengan pengadukan)
Ketika unsur Karbon dan Hidrogen tidak tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen sehingga cenderung tidak membentuk suatu senyawa . Hal ini menyebabkan minyak goreng yang masa jenisnya lebih kecil dari pada air mengendap di atas air.
f. Keterangan : Terdapat gelembung gas (dengan diaduk)
Ketika unsur Karbon, Hidrogen, Natrium, Oksigen dan Sulfur tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung membentuk suatu senyawa . Adanya gelembung gas karena reaksi dari pencampuran unsur tersebut di atas menghasilkan unsur O2/Oksigen.
10. Minyak Goreng ( C14H24 )
a. Larut tanpa pengadukan : Tidak.
b. Larut dengan pengadukan : Tidak.
Hal ini disebabkan karena unsur (Karbon), dan (Oksigen) tidak tertarik oleh unsur (Hidrogen) dan (Oksigen) yang ada pada air. Itu terjadi karena beberapa unsur itu mempunyai nilai keelektronegatifan yang sama besar dan beberapa dari unsur itu cenderung tidak berikatan satu sama lain dan tidak membentuk suatu senyawa.
c. Warna Larutan : Bening
Hal ini disebabkan karena unsur Karbon dan Hidrogen yang tidak tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen cenderung tidak membentuk suatu senyawa baru . Sehingga warna air tetap saja bening, karena tidak ada larutan yang terbentuk.
d. Keterangan : Endapan di atas (tanpa/dengan pengadukan)
Ketika unsur Karbon dan Hidrogen tidak tertarik oleh unsur Hidrogen dan Oksigen sehingga cenderung tidak membentuk suatu senyawa . Hal ini menyebabkan minyak goreng yang masa jenisnya lebih kecil dari pada air mengendap di atas air.
sumber : http://www.wikipedia. com
KESIMPULAN : KARENA ADANYA PERBEDAAN KEELEKTRONEGATIFAN ATOM-ATOM PENYUSUNNYA.



Sumber lain : dari berbagai macam sumber lewat Google Search Engine
sekian dari pembahasan yang saya sampaikan , Selamat membacaaaaa ðŸ™‚


https://fitrimarwaningsih.wordpress.com/2012/12/09/senyawa-polar-dan-non-polar/